KETIKA serial Cinta Cenat Cenut 2 (CCC2) rilis awal Desember 
2011, sosok Aelke Mariska (23), pemeran Hime, langsung mencuri 
perhatian. Sebab, dia“ gadis Jepang” nan imut di sebuah iklan produk 
minuman isotonik!
Mengaku Betawi
Kehebohan -- terutama di dunia maya -- terjadi kurang-lebih setahun silam; memperbincangkan bahwa Aelke bukanlah orang Jepang.
Walau tampang maupun gayanya Jepang banget, plus di CCC2 fasih 
berbahasa Jepang, dara yang lahir pada 17 November 1988 kenyataannya 
Betawi.
“Aku, tuh Betawi,” buka Aelke yang kami jumpai di Grand Indonesia, Jakarta.
“Ada, sih (darah) Jepangnya. Tapi, jauh. Ayah nenekku, dari sisi 
Mama, yang orang Jepang asli,” perinci Aelke, yang fasih berbahasa 
Jepang karena kursus.
Pemilik mata sipit ini memiliki kekaguman khusus pada Jepang. “Aku suka orang-orangnya. Hard work,” ceplos Aelke.
Satu hal yang coba diterapkan dalam kehidupannya. Belum lulus kuliah 
saja, bungsu dari tiga bersaudara sudah magang di perusahaan besar yang 
di antaranya menaungi Burger King dan Starbucks. Setelah meraih gelar 
sarjana dari Universitas Trisakti, langsung diangkat sebagai karyawan 
tetap.
Di antara kesibukan kerjanya, Aelke juga melakoni pekerjaan  di dunia hiburan: modeling, iklan, dan kini akting di CCC2.
“Aku masih tetap bekerja di sana (PT Mitra Adi Perkasa) sebagai 
desainer grafis. Selesai kerja, syuting,” jelas Aelke yang lulusan 
bidang desain komunikasi visual.
“Kebetulan pekerjaanku jenis yang bisa dibawa ke rumah. Lagi pula 
pekerjaan desain itu, yang penting saat dibutuhkan hasilnya, siap,” 
tutur gadis yang semasa kuliah sempat jadi guru bahasa Jepang untuk 
kelas karyawan.
Keputusan Aelke menjalani dua karier lahir dengan melewati 
pertimbangan yang matang. Terlebih ayahnya, Nicky Kurniawan, sempat 
melarangnya terlibat di iklan Pocari Sweat.
“Papa bilang, ngapain ke Afrika (lokasi syuting), nanti dijual. 
Pokoknya kuliah selesai, kuliah selesai. Atau nanti (kuliahnya) akan 
rusak,” cerita Aelke yang pernah mengerjakan buku kelulusan mahasiswa 
Universitas Tarumanegara.
“Papa bertanya, passion-ku aku di mana? Aku jawab, desain. Ya, sudah, (kata Papa) jangan ke mana-mana.”
Papa Aelke mungkin lupa, anaknya pekerja keras. Kalau dari semasa 
kuliah saja putri satu-satunya itu sudah melakukan banyak hal, kenapa 
selanjutnya tidak mungkin?
“Aku juga menyukai tantangan. Dunia akting itu sesuatu yang baru. 
Beda dengan iklan atau modeling yang lebih memainkan ekspresi saja. Di 
film aku harus melakukan semuanya. Ada dialog, ada emosi,” papar Aelke 
yang mengaku kalau banyak menerima pekerjaan karena tampang Jepangnya.
Sebelumnya tidak tahu SM*SH
Nah, lantas bagaimana rasanya ketika tahu akan beradu akting dengan 
para personel SM*SH? Sebuah jawaban lucu, Aelke mengisyaratkan rasa yang
 biasa-biasa saja. Karena dia bahkan tidak mengenal SM*SH!
“Sering dengar SM*SH, tapi aku enggak tahu mereka yang mana dan siapa
 saja. Aku bukan orang yang doyan menonton teve. Kalau ada orang yang 
tanya-tanya tentang artis, aku paling bodoh soal itu," aku  penyuka 
fotografi ini jujur.
Namun, kesan selanjutnya positif. Aelke senang bisa berada dalam satu
 produksi dengan idola para remaja itu. “Seru. Mereka lucu dan nice,” 
kesannya.
Tentang karakter Hime sendiri, Aelke cukup kesulitan memainkannya. 
Selain karena akting merupakan pengalaman pertama, karakter Hime 
dianggapnya cukup bertentangan dengan karakter asli. “Hime itu, kan 
ceria. Aku enggak banget,” kata Aelke.
Lain halnya soal penampilan Hime. Itu asli gaya Aelke sehari-hari. 
“Memang aku ikutin fashion Jepang. Baju-bajunya itu, yang semakin 
tertutup semakin keren. Pihak Trans TV juga minta aku tetap tampil 
seperti itu,” bebernya.
Masih merasa kesulitan berakting, tapi Aelke bukan orang yang mudah 
menyerah. Dia yakin, akting pasti bisa ditaklukkan. Seperti dulu dia 
bisa memenuhi target belajar sepeda selama satu minggu saja untuk iklan 
Pocari Sweat.
“Aku sama sekali tidak bisa naik sepeda. Berangkat ke Capetown 
(Afrika Selatan), aku dikasih waktu latihan bersepeda satu minggu. Harus
 bisa,” ungkap Aelke. “Dan sekarang aku bisa ngebut. Belok-belok pun 
jago. Hahaha,” derainya bangga.
Seolah bisa melakukan apa saja dan tetap bersemangat, modal Aelke 
hanya satu: percaya pada mimpi. Satu hal yang ditirunya dari seorang 
idola, penyanyi Jepang bernama Gakuto yang mengatakan 'dream is 
something you can reach' - mimpi adalah sesuatu yang bisa kita capai. 
Syaratnya, kerja keras.
“Aku enggak pintar-pintar banget. Jadi kerja keras itu penting,” 
pungkas Aelke yang ke depannya bercita-cita menjadi sutradara dan 
membuat film seperti Laskar Pelangi atau Ayat-Ayat Cinta. Mantap, deh 
cita-citanya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar